Breaking News:
|
Anda ingin beramal?, satu klik anda sangat berharga bagi kami, silakan klik iklanSittidibawah ini, setelah itu bagikan artikel ini, terimakasih kami ucapkan kepada anda

Apakah Rasulullah mengerjakan shalat dhuha?

بسم الله الرحمن الرحيم
وَالضُّحَى. وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى. وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الأُولَى. وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى. أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى. وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى. وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى. فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ. وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ. وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ.

Terjemah: Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu, dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). Qs: 93.

Makna kalimat:
تَقْهَرْ
عَائِلا
آوَى
قَلَىٰ
وَدَّعَكَ
سَجَىٰ
ٱلضُّحَىٰ

1-                   ٱلضُّحَىٰ waktu menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00): kira-kira pukul 10.00 ia melakukan shalat[1].
2-                   سَجَىٰ (غطى) Meliputi. Ada ungkapan Rasulullah mengatakan tentang kisah nabi Musa dan Khaidir dengan kalimat “فوجد رجلا مسجى”.[2]
3-                   وَدَّعَكَ / تركك “Meninggalkanmu”
4-                   قَلَىٰ / أبغض “Benci” Adapun makna firman Allah: وَمَا قَلَى adalah: Allah tidak akan pernah membenci engkau wahai Muhammad semenjak Allah mencintaimu.
5-                   آوَى Rasulullah mengatakan: Aku dalam pemeliharaan pamanku Abi Thalib[3].
6-                   عَائِلا / فقيرا “Fakir”
7-                   تَقْهَرْ “Buruk dalam berinteraksi”[4]. Ada juga yang membacanya dengan: تكهر [5].

Hadits-hadits yang menyeru untuk melaksanakan Shalat Dhuha.

عن أبي ذررضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال :
(يُصبح على كل سُلّامى من أحدكم صدقة ، فكل تسبيحة صدقة، و كل تحميدة صدقة ، و كل تهليلة صدقة، و كل تكبيرة صدقة ، و نهي عن المنكر صدقة ، و يُجزي من ذلك ركعتان يركعُهُما من الضحى).

Terjemahnya: Dari Abi Dzar Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam berkata: Yang akan menjadikan semua persendian salah satu diantara kamu itu bersinar adalah "sedekah", maka semua tasbih, pujian, tahlil, takbir, melarang orang berbuat kemungkaran adalah "sedekah", dua rakaat sholat dhuha itu adalah bahagian dari sedekah. Hr. Imam Muslim.[6] 

روى الإمام أحمد من حديث بريدة رضى الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: في الإنسان ثلاثمائة وستون مفصلا فعليه أن يتصدق عن كل مفصل منه بصدقه, قالوا: ومن يطيق ذلك يا نبي الله؟ قال: النخامة في المسجد تدفنها والشىء تنحيه عن الطريق فإن لم تجد فركعتا الضحى تجزئك.
Terjemahnya: Diriwayatkan oleh imam Ahmad dari haditsnya Baridah Radiyallahu Anhu. Baridah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam berkata: Pada setiap diri manusia itu ada 360 persendian, maka bagi setiap persendian itu ada sedekahnya, para sahabat bertanya: Maka siapakah yang menanggung semua sedekah itu wahai Rasulullah?. Rasulullah menjawab: Membersihkan dahak yang terdapat dimasjid dan membersihkan hal-hal yang mengganggu dijalan, maka jika kamu tidak mendapati hal sedemikian itu, maka shalat dhuha dua rakaat cukup bagimu.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ صَالِحٍ ، عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ الْغَطَفَانِيِّ ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : " يَا ابْنَ آدَمَ ، لَا تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ ، أَكْفِكَ آخِرَهُ .
Terjemahnya: Abdurrahman bin Mahdy dan Mu’awiyah (Maksudnya) Ibnu Shalih bercerita kepada kami, dari Abi Al Zahiriyah, dari Katsir bin Murrah, dari Na’im bin Hamar Al Ghatthaniy, bahwasanya Hamar Al Ghatthaniy telah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam berkata: Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: Wahai bani Adam, janganlah engkau lalai dari mengerjakan shalat empat rakaat diawal siang hari, aku akan mencukupkan engkau diakhirnya.

Ada orang bertanya: Apakah  Rasulullah mengerjakan shalat dhuha?

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam selalu mengerjakan Shalat Dhuha.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Mu’az, bahwa Mu’az bertanya kepada Sayyidah ‘Aisyah tentang jumlah bilangan Shalat Dhuha yang dikerjakan oleh rasulullah. ‘Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah mengerjakan Shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan menambahnya jika ia menghendaki lebih dari empat rakaat[7].

Apakah boleh shalat dhuha berjama’ah?

Shalat dhuha adakalanya boleh dilakukan berjama’ah dan tidak memperbanyak rakaat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim: Dari ‘Utban bin Malik bahwa Rasulullah takbir hendak melaksanakan shalat dhuha dan kami berbaris dibelakangnya, Rasulullah shalat sebanyak dua rakaat kemudian ia salam dan kami pun salam[8].

Allahu ‘Alam.
Ditulis Oleh: Muhammad Syafi'i Tampubolon

[1] Kamus Bahasa Indonesia
[2] Tafsir Juz Amma Jilid 1 karangan Abi Abdillah Musthafa ibnu Al Adawy halaman: 382 cetakan Maktabah Makkah.
[3] Maani Al Quran Jilid 3 halaman 274 Karangan Aby Zakariya Yahya ibnu Ziyad Al Farra’ Cetakan Maktabah Usrah.
[4] Ibid 2
[5] Ibid 3
[6] Ibid 2
[7] Ibid 2
[8] Ibid 2

Posted by Pelatihan blog4 on 06.33. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added