Breaking News:
|
Anda ingin beramal?, satu klik anda sangat berharga bagi kami, silakan klik iklanSittidibawah ini, setelah itu bagikan artikel ini, terimakasih kami ucapkan kepada anda

Fakta-fakta Bulan Suci Ramadhan

Fakta-fakta Bulan Suci Ramadhan[1]
Muhammad Rifqi Arriza, Lc[2]

Hari demi hari, waktu demi waktu telah kita di bumi Allah, sehingga tidak terasa bulan ramadhan akan datang bersua. Bulan yang penuh berkah, penuh hikmah dan penuh maghfirah dari-Nya.

Di bulan inilah potensi melipat gandakan pahala sangatlah besar, di bulan inilah saat kita melaksanakan nafilah di dalamnya, pahalanya sama dengan saat kita melaksanakan faridhah di selain bulan ramadhan. Begitu juga saat kita melaksanakan faridhah dalam bulan ini, maka pahalanya akan menyamai pahala 70 faridhah yang kita lakukan di bulan lainnya, hal ini sangat gamblang dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Salman Al-farisi ra[3].

Di bulan inilah terdapat satu malam yang keutamaannya melebihi seribu bulan, dan banyak lagi keutamaan-keutamaan bulan yang satu ini, maka akan sangat merugilah kita saat menganggap remeh bulan ini.

Pada suatu ketika Rasulullah SAW bersabda jikalau para hamba-Nya mengetahui apa-apa (baca; keutamaan) yang terdapat di dalam ramadhan, maka mereka akan berangan-angan bahwa setiap bulan dalam setahun adalah ramadhan. Maka tidak salah jika Rasulullah selalu berdoa pada bulan sya'ban "Allahumma barik lana fi rajaba wa sya'bana wa barik lana fi ramadhan"[4].

Kenapa saya berbicara tentang momentum ramadhan, karena sebagian orang sangatlah sulit untuk menemukan pijakan pertama dalam memulai sesuatu, sangat bimbang untuk menentukan momentum bagi perubahan dirinya, kepada yang lebih baik tentunya.

Untuk lebih mengenal lebih dalam tentang bulan yang istimewa ini, mari kita menelisik beberapa fakta yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 182-187.

A. Beberapa makna dari surat Al-Baqarah ayat 182-187.

1)      Arti ayat "كما كتب على الذين من قبلكم".

Ada beberapa pendapat dalam hal ini ;

(a      Ada ulama yang berpendapat bahwa maksud dari ayat ini adalah puasa tiga hari pada setiap bulan.
(b      Dalam suatu hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abil Hatim mengatakan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah puasa satu bulan sebagaimana yang telah kita lakukan pada bulan ramadhan.
(c      Hasan Al-Bashri berpendapat bahwa maksud dari ayat ini adalah puasa sebulan penuh dengan diiringi jumlah tertentu[5].
(d     Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah puasanya Maryam dan puasanya nabiyullahi Daud as (puasa sehari dan mufthir sehari)[6].
(e      As-Sya'biy berpendapat bahwa maksud dari penyerupaan (baca; puasa) adalah berkaitan dengan waktu dan kadar dari puasa itu[7].

2)      Arti ayat "شهر رمضان الذي أنزل فيه القراّن".

Ada beberapa hadits yang menerangkan bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang diturunkan di dalamnya semua kitab samawy. Rasulullah bersabda "lembaran-lembaran Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan ramadhan, dan Taurat diturunkan pada hari ke enam dari bulan ramadhan, dan injil diturunkan pada hari ke tiga belas dari bulan ramadhan, dan Al-Quran diturunkan pada hari ke dua puluh empat dari bulan ramadhan"[8].

Pada riwayat lain dari Jabir bin Abdillah ra, Rasulullah bersabda "zabur diturunkan pada hari ke dua belas dari bulan ramadhan, dan injil diturunkan pada hari ke delapan belas dari bulan ramadhan…"[9].

B. Beberapa hal dalam bulan ramadhan.

1)      Buka dan sahur.

Suatu ketika Rasulullah bersabda "umatku akan tetap pada kebaikan selama mereka menta'jil buka dan mengakhirkan sahur"[10]. Pada suatu hadist qudsi Rasulullah bersabda dari tuhannya "sesungguhnya hamba yang paling aku cintai adalah yang paling menta'jil bukanya"[11].

Dengan adanya masyru'iyah sahur inilah kenapa wishol diharamkan. Selain hadist yang shorih melarang wishol, ada juga hadist yang berbunyi "la tuwashilu fa ayyukum arada an yuwashil falyuwashil ilas sahur…"[12].

2)      Mustajabnya doa orang yang berpuasa.

Rasulullah bersabda "inna lis shoimi 'inda fithrihi da'watun la turaddu"[13], sesungguhnya bagi orang yang berpuasa saat dia berbuka, doa yang tidak akan ditolak.

C. Beberapa fakta sejarah dalam bulan ramadhan.
Lintasan sejarah Islam berbicara, terdapat hubungan yang penting antara jihad dan Ramadhan. Selama kehidupan Rasulullah saw, dua buah peperangan terjadi di bulan Ramadhan, yang pertama adalah Perang Badar yang terjadi di tahun kedua setelah hijrah, dan yang kedua Penaklukan Mekkah (futuh Makkah) sekitar 6 tahun kemudian.
Bahkan, setelah kehidupan Rasulullah SAW, bulan Ramadhan tetap menjadi bulan konfrontasi militer penting bagi kaum muslimin. Beberapa kejadian penting yang berhubungan antara bulan Ramadhan dan jihad terus terjadi dalam kehidupan bersejarah kaum muslimin. Tentunya, Allah SWT yang paling mengetahui hikmah yang besar mengapa bulan Ramadhan begitu memiliki kaitan erat dengan jihad. Pastinya, Allah SWT sajalah yang mengetahui hikmah itu semua dan memberikan indikasi dan tanda-tanda tersebut, yakni kaitan antara Ramadhan dan jihad kepada kaum muslimin[14].
Terakhir, penulis ingin mengajak pembaca semua untuk lebih mengenal segala seluk-beluk bulan ramadhan ini, sehingga dapat lebih mendorong kita untuk lebih "merasakan sensasinya", untuk lebih "meresapinya", dan kemudian dapat lebih bisa memanfaatkan momentum ini dalam peningkatan ibadah, bukan hanya dalam hal mu'amalah ma'allah tapi juga mu'amalah ma'a al-nas.


[1] Dipresentasikan pada kajian perdana Madrasah Tafsir DPD PPMI Zagazig 2008-2009.
[2] Terdaftar sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan tafsir, Univ Al-Azhar Zagazig.
[3] Prof Dr Wahbah Zuhaily, Al-Fiqh islami wa adillatuhu, Dar El-Fikr,  juz 3,hal 1622.
[4] HR Ahmad.
[5] Ismail bin Katsir Al-Qursyi AlDimasyqi, Tafsirul Qur'anil Adzim, Maktabah Shofa, juz 1, hal 252
[6] Lihat http://www.eramuslim.com/ustadz/shm/8820135801-teknis-puasa-umat-terdahulu.htm.
[7] Imam Al-Qurthuby, Al-Jami' li Ahkamil Quran, Maktabah Taufiqiyah, juz 2, hal 244.
[8] HR Ahmad
[9] Ismail bin Katsir Al-Qursyi AlDimasyqy, op. cit, juz 1, hal : 254.  
[10] HR Ahmad.
[11] Ismail bin Katsir Al-Qursyi AlDimasyqy, op. cit, juz 1 hal 264.
[12] HR Bukhari no 1862.
[13] HR Ibnu Majah.
[14] Lihat http://aisyahzah.multiply.com/journal/item/1/Ramadhan_bulan_jihad


Posted by Pelatihan blog4 on 01.55. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added